Thursday, November 20, 2014

FUNGSI IF BERANTAI

Fungsi Percabangan Berantai

Setelah pembahasan cara pemrosesan percabangan pada Fungsi IF, disini, kita akan melanjukan dengan fungsi IF berantai. Tetapi, bila anda belum sempat mengikuti artikel tersebut, kami dapat merangkum kembali bahwa fungsi IF memiliki tiga parameter di dalam argumennya. Parameter pertama adalah kondisi yang menyatakan suatu syarat. Parameter kedua adalah ekspresi yang akan diproses jika kondisi bernilai true yaitu jika syarat yang ditetapkan terpenuhi. Parameter ketiga berupa ekspresi yang akan diproses jika kondisi bernilai false, yaitu jika syarat yang ditetapkan tidak tepenuhi.
Fungsi IF Berantai dapat dilakukan dengan memasukkan fungsi IF tambahan pada parameter kedua maupun pada parameter ketiga dari fungsi IF yang pertama. Dengan demikian, lebih dari dua kemungkinan hasil dapat diperoleh dengan cara ini. Seperti diilustrasikan pada gambar, empat kemungkinan hasil dapat diperoleh jika fungsi IF lainnya dimasukkan ke parameter kedua dan parameter ketiga.
Bentuk fungsi IF berantai yang dinyatakan pada gambar tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
=IF(Kondisi1, IF(Kondisi2, ekspresi1, ekspresi2), IF(Kondisi2, ekspresi3, ekspresi4))
Contoh
Suatu standard penilaian ditetapkan berbeda antara peserta dari Jawa dan dari luar Jawa. Batas kelulusan untuk peserta dari Jawa adalah 60, sedangkan untuk peserta dari luar Jawa adalah 50. Dengan ini kita akan mendapatkan empat kemungkinan nilai sebagai berikut:
  1. Peserta dari Jawa dengan nilai lebih kecil dari 60, hasilnya adalah 'tidak lulus'.
  2. Peserta dari Jawa dengan nilai sama atau lebih besar dari 60, hasilnya adalah 'lulus'.
  3. Peserta dari luar Jawa dengan nilai lebih kecil dari 50, hasilnya 'tidak lulus'.
  4. Peserta dari luar Jawa dengan nilai sama atau lebih besar dari 50, hasilnya 'lulus'.
Cell A2: Jawa' cell yang akan diisi dengan asal peserta.
Cell A3: 55 cell cell yang akan diisi dengan nilai perolehan peserta.
Cell A4: =IF(A2="Jawa", IF(A3<60, "TIDAK LULUS", "LULUS", IF(A3<50, "TIDAK LULUS", "LULUS"))
Pada contoh di atas, fungsi IF yang pertama, pada cell A4, akan menguji nilai di cell A2. Jika 'Jawa' maka fungsi IF pada parameter kedua akan diproses dimana nilai pada cell A3 akan diuji. Hasil 'TIDAK LULUS' akan ditampilkan pada cell A4 jika nilai di cell A3 lebih kecil dari 60 atau sebaliknya, nilai 'LULUS' yang akan ditampilkan. Jadi, berdasarkan nilai-nilai cell pada contoh di atas, maka nilai 'TIDAK LULUS' akan ditampilkan pada cell A4.  Bagaimana hasilnya jika nilai pada cell A2 diganti dengan 'Sumatra'?. Anda bisa memastikan hasilnya dengan mengaplikasikannya langsung pada Microsoft Excel atau dengan mencoba beberapa kemungkinan pada simulasi berikut ini.


Daerah, Cell A2 Jawa     Luar Jawa    
Nilai, Cell A3
Hasil, Cell A4
=IF(A2="Jawa", IF(A3<60, "TIDAK LULUS", "LULUS",IF(A3<50, "TIDAK LULUS", "LULUS"))
Hitung hasilnya.

Permasalahan:
Tabel di atas sudah pernah ditampilkan pada pembahasan Fungsi IF. Permasalahan sekarang adalah perusahan akan membayarkan insentif dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Dalam satu bulan terdapat 175 jam kerja, yaitu (25 hari kerja/bulan)*(7 jam kerja/hari).
  • Upah per Jam adalah (Upah per Bulan/Jam Kerja per Bulan).
  • Jika point yang diperoleh berada lebih kecil dari 40, insentif tidak diperoleh
  • Jika point berada antara 40 hingga 60, besarnya insentif adalah kelebihan point dari 40 dikali upah perjam.
  • Jika point berada di atas 60, besarnya insentif adalah dua kali kelebihan point dari 60 dikali upah perjam. Tulis formula dengan memanfaatkan fasilitas fungsi IF, untuk menentukan perolehan insentif setiap pekerja.
Pemecahan Masalah:
  • Pada cell F6 tuliskan formula: =IF(D6<=40, 0, IF(D6<=60,(D6-40), 2*(D6-60)))*(E6/$D$3)
  • Sementara pointer cell masih pada cell F6, tekan CTRL+C untuk mengcopy formula pada cell tersebut.
  • Blok cell F7 hingga cell F14 lalu tekan CTRL+V unuk 'paste' formula ke range tersebut.
  • Untuk menghitung total pembayaran insentif, masukkan formula =SUM(F6:F14) pada cell F15