Sunday, December 7, 2014

DAFTAR FUNGSI LOGIKA

Daftar Fungsi pada Kelompok Logika

Fungsi Logika menguji satu atau lebih pernyataan bersyarat (conditional statement) secara logika dan menghasilkan TRUE (-1) jika syarat terpenuhi atau FALSE (0) jika syarat tidak terpenuhi. Daftar Fungsi Logika pada excel ditampilkan pada tabel berikut ini.
Nama Sintaks Deskripsi
AND =AND(syarat1, syarat2 [, syarat3] [, ...]) Menghubungkan dan mengevaluasi dua atau lebih pernyataan bersyarat dan menghasilkan TRUE jika semua pernyataan bersyarat tersebut bernilai TRUE, dan jika salah satunya bernilai FALSE maka Fungsi AND akan menghasilkan FALSE
FALSE =FALSE() Menghasilkan nilai logika FALSE. Fungsi ini tidak memerlukan argumen
IF =IF(syarat, eksekusi_jika_true, eksekusi_jika_false) Menguji suatu pernyataan bersyarat dan mengeksekusi ekspresi yang dispesifikasikan pada 'eksekusi_jika_true' jika nilai pernyataan bersayarat adalah TRUE, dan mengeksekusi expresi pada 'eksekusi_jika_false' jika nilai pernyataan bersayarat adalah FALSE.
NOT =NOT(syarat) Membalikkan nilai dari suatu pernyataan bersyarat. Jika nilai dari pernyataan bersyarat adalah TRUE maka hasil dari Fungsi NOT adalah FALSE, begitu juga sebaliknya.
OR =OR(syarat1, syarat2 [, syarat3] [, ...]) Menghubungkan dan mengevaluasi dua atau lebih pernyataan bersyarat dan menghasilkan TRUE jika ada salah satu atau semua pernyataan bersyarat tersebut bernilai TRUE, dan jika semua pernyataan bernilai FALSE maka Fumgsi OR akan menghasilkan FALSE
TRUE =TRUE() Menghasilkan nilai logika TRUE. Fungsi ini tidak memerlukan argumen
Catatan : paramater yang di apit oleh tanda [ ] artinya bersifat optional, yaitu bisa tidak dimasukkan.

Saturday, December 6, 2014

FUNGSI EVEN DAN ODD PADA EXCEL

Fungsi Pembulatan Genap dan Ganjil

Hampir sama dengan cara pembulatan dari Fungsi CEILING dan FLOOR pada Excel, yang membulatkan bilangan ke suatu nilai kelipatan, Fungsi EVEN dan Fungsi ODD pada Excel digunakan untuk membulatkan bilangan ke bilangan genap dan bilangan ganjil terdekat.
  • Fungsi EVEN digunakan untuk membulatkan suatu bilangan ke nilai bilangan genap terdekat di atasnya, menjauh dari 0.
  • Fungsi ODD digunakan untuk membulatkan suatu bilangan ke nilai bilangan ganjil terdekat di atasnya, menjauh dari 0.
Sintaks:
=EVEN(bilangan)
=ODD(bilangan)
Contoh:
A B C
1 1.5
2 4.2
3 3
4 4
5 0
6 -2.5
Alamat Cell Fungsi Hasil Keterangan
C1 =EVEN(B1) 2 Deret Genap: ..., 0, 2, 4, 6, ...
C2 =EVEN(B2) 6 Deret Genap: ..., 4, 6, 8, 10, ...
C3 =EVEN(B3) 4 Deret Genap: ..., 2, 4, 6, 8, ...
C4 =EVEN(B4) 4 Deret Genap: ..., 2, 4, 6, 8, ...
C5 =EVEN(B5) 0 Deret Genap ..., -2, 0, 2, 4, ...
C6 =EVEN(B6) -4 Deret Genap: ...,-6, -4, -2, 0, ...
D1 =ODD(B1) 3 Deret Ganjil: ..., 1, 3, 5, 7, ...
D2 =ODD(B2) 5 Deret Ganjil: ..., 3, 5, 7, 9, ...
D3 =ODD(B3) 3 Deret Ganjil: ..., 1, 3, 5, 7, ...
D4 =ODD(B4) 5 Deret Ganjil: ..., 3, 5, 7, 9, ...
D5 =ODD(B5) 1 Deret Ganjil: ...,-1, 1, 3, 5, ...
D6 =ODD(B6) -3 Deret Ganjil: ...,-5,-3,-1, 1, ...
Simulasi : Fungsi EVEN

Cell B2: Suatu bilangan  
Cell B3: Formula =EVEN(B2)
   

Simulasi : Fungsi ODD

Cell B2: Suatu bilangan  
Cell B3: Formula =ODD(B2)
   

FUNGSI FACT, PERMUT DAN COMBIN PADA EXCEL

Fungsi Factorial, Permutasi dan Kombinasi

Pada ilmu peluang statistik dikenal istilah faktorial, permutasi dan kombinasi.
  • Faktorial dari suatu bilangan bulat positif adalah hasil perkalian dari 1 hingga sejumlah spesifikasi bilangan bulat positif. Misalnya 4! (dibaca: 4 factorial) = 1 * 2 * 3 * 4 = 24. Atau secara umum n! = 1*2*...*(n-1)*n. Faktorial dapat digunakan untuk menghitung jumlah kemungkinan susunan dari sejumlah item. Jumlah kemungkinan susunan huruf yang tediri dari A, B dan C adalah 3! = 6, yaitu ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, dan CBA.
  • Permutasi dapat dianggap sebagai jumlah kemungkinan susunan sejumlah item yang dipilih dari sekumpulan item yang tersedia. Misalnya kemungkinan susunan 2 angka yang akan muncul dari 10 angka (0 - 9) dengan catatan tidak boleh ada angka kembar, seperti 11, 22, 33, dan seterusnya, adalah 12, 21, 13, 31, 14, 41, ..., 90, 09, yatu berjumlah permutasi 2 dari 9 = P(9,2) = 9!/(9-2)! = 72. Atau secara umum P(n,k) = n!/(p-n)!
  • Kombinasi dapat diartikan sebagai jumlah kemungkinan memilih sejumlah item dari sekumpulan item yang tersedia. Misalnya memilih 2 bola dari 6 bola dengan warna berbeda (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu) yang terdapat di dalam suatu kotak. Maka jumlah kemunkinan bola yang akan terpilih dari 6 bola yang tersedia adalah merah-jingga, merah-kuning, ..., biru-ungu, yaitu kombinasi 2 dari 6 = C(6,2) = 6!/(2!*(6-2)!) = 720/(2*24)=15. Atau secara umum C(n,k) = n!(/k!*(n-k)!)
  • Fungsi FACT digunakan untuk mendapatkan nilai faktorial suatu bilangan bulat..
  • Fungsi PERMUT digunakan untuk mendapatkan nilai permutasi sejumlah item dari sekumpulan item yang tersedia.
  • Fungsi COMBIN digunakan untuk mendapatkan nilai kombinasi sejumlah item dari sekumpulan item yang tersedia.
Sintaks:
=FACT(bilangan_bulat_positif)
=PERMUT(total_tersedia, jumlah_pilihan)
=COMBIN(total_tersedia, jumlah_pilihan)
Contoh:
A B C
1 0 1
3 5 10
4 Jumlah angka tersedia (0 - 9): 10
5 Jumlah angka yang akan muncul tanpa perulangan: 3
6 Jumlah ikan terdapat dalam kolam: 15
7 Jumlah ikan yang dipilih: 2
Alamat Cell Fungsi Hasil Keterangan
D2 =FACT(B1) 1 0! = 1
D3 =RADIANS(C1) 1 1! = 1
D4 =FACT(B2) 120 5! = 1*2*3*4*5 =120
D5 =FACT(C2) 3628800 10! = 1*2*3*...*9*10 = 3628800
E2 =PERMUT(C4, C5) 720 Permutasi 3 angka dari 10 angka tersedia dengan catatan tidak terjadi perulangan angka
E3 =COMBIN(C6, C7) 180 Kombinasi 2 ekor ikan dari 15 ekor yang ada di dalam kolam
Simulasi : Faktorial

Cell B2: Jumlah item yang akan disusun (contoh: A, B, C) Contoh kemungkinan susunan ABC, ACB, BAC, BCA, ...
Cell B3: Jumlah susunan yang mungkin, =FACT(B2)
   

Simulasi : Permutasi

Cell B2: Jumlah item tersedia (contoh: A, B, C)
Cell B3: Jumlah item yang dipilih Contoh kemungkinan susunan AB, BA, AC, CA, BC, CB
Cell B4: Jumlah kemungkinan susunan dari item yang dipilih, =PERMUT(B2, B3)
   

Simulasi : Kombinasi

Cell B2: Jumlah item tersedia (contoh: A, B, C)
Cell B3: Jumlah item yang dipilih Contoh kombinasi  
Cell B4: Jumlah kombinasi dari item yang dipilih, =COMBIN(B2, B3)
   

FUNGSI DEGREES DAN RADIANS PADA EXCEL

Fungsi Konversi Besaran Sudut Trigonometri

Besarnya sudut pada suatu bentuk trigonometri dapat dinyatakan dalam derajat (degrees) atau radians, dimana π radians = 180° dan π = 22/7 = 3.14159265358979. Fungsi DEGREES dan Fungsi RADIANS digunakan untuk Konversi antar kedua Besaran Sudut Trigonometri ini.
  • Fungsi DEGREES digunakan untuk mengubah besarnya sudut dalam radians menjadi sudut dalam derajat..
  • Fungsi RADIANS digunakan untuk mengubah besarnya sudut dalam derajat menjadi sudut dalam radians.
Fungsi Konversi Besaran Sudut Trigonometri, seperti Fungsi RADIANS dan Fungsi DEGREES, memiliki arti penting mengingat secara aktual umumnya sudut dinyatakan dalam derajat sedangkan fungsi-fungsi trigonometri pada excel membutuhkan input besaran sudut dalam radians, demikian juga dengan ourput fungsi tersebut. Dengan demikian kita perlu mengetahui Konversi Besaran Sudut yang dinyatakan dalam derajat ke dalam radian atau sebaliknya.
Sintaks:
=DEGREES(sudut_radians)
=RADIANS(sudut_derajat)
Contoh:
A B C
1 Sudut Dalam Derajat Sudut Dalam Radians
3 45 1
4 90 3.14160
5 180 6.28319
6 225 3.926991
Alamat Cell Fungsi Hasil Keterangan
D2 =RADIANS(B3) 0.7854 Besarnya sudut dalam radians
D3 =RADIANS(B4) 1.5708 Besarnya sudut dalam radians
D4 =RADIANS(B5) 3.1416 Besarnya sudut dalam radians
D5 =RADIANS(B6) 3.9270 Besarnya sudut dalam radians
E2 =DEGREES(C3) 57.3 Besarnya sudut dalam derajat
E3 =DEGREES(C4) 180 Besarnya sudut dalam derajat
E4 =DEGREES(C5) 360 Besarnya sudut dalam derajat
E5 =DEGREES(C6) 225 Besarnya sudut dalam derajat
E6 =DEGREES(PI()) 180 Besarnya sudut dalam derajat
E6 =SIN(RADIANS(90)) 1 Nilai sinus sudut 90°
E6 =SIN(90) 0.894 Nilai sinus sudut 90 radians
Catatan : PI() adalah Fungsi Execel pada kelompok Trigonometri untuk mendapatkan nilai dari π = 3.14159265358979. Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai sinus dari sudut 90 derajat, misalnya, kita harus menggunakan Fungsi RADIANS untuk terlebih dahulu mengubah besarnya sudut dalam radians; jika tidak, excel akan menganggapnya sebagai nilai sinus dari 90 radians, bukan dari 90 derajat.
Simulasi : Konversi Sudut Derajat ke Radians

Cell B2: Sudut Dalam Derajat derajat
Cell B3: Sudut Dalam Radians radians
   

Simulasi : Konversi Sudut Radians ke Derajat

Cell B2: Sudut Dalam Radians radians
Cell B3: Sudut Dalam Derajat derajat
   

Monday, December 1, 2014

FUNGSI ROUND, ROUNDUP DAN ROUNDDOWN PADA EXCEL

Fungsi Pembulatan Bilangan

Fungsi Pembulatan Bilangan yang dimaksud adalah melakukan pembulatan suatu nilai ke bilangan desimal tertentu sesuai dengan spesifikasi jumlah desimal yang diberikan ke argumen fungsi.
  • Fungsi ROUND digunakan untuk membulatkan suatu bilangan desimal ke bilangan desimal terdekat dengan jumlah desimal yang ditetapkan..
  • Fungsi ROUNDUP digunakan untuk membulatkan ke atas, menjauh dari 0, suatu bilangan desimal ke jumlah desimal yang ditetapkan.
  • Fungsi ROUNDDOWN digunakan untuk membulatkan ke bawah, mendekat ke arah 0, suatu bilangan desimal ke jumlah desimal yang ditetapkan.
=ROUND(bilangan_desimal, jumlah_desimal)
=ROUNDUP(bilangan_desimal, jumlah_desimal)
=ROUNDDOWN(bilangan_desimal, jumlah_desimal)
Contoh:
A B C
1
3 12.574
4 12.514
5 -12.1
6
Alamat Cell Fungsi Hasil
D3 =RUND(B3, 2) 15,57
D4 =ROUND(B3, 1) 12,6
D5 =ROUND(B4, 1) 12.5
D6 =ROUND(B4, 0) 13
E3 =ROUND(B4, -1) 10
E4 =ROUNDUP(B3, 2) 15.58
E5 =ROUNDDOWN(B3, 2) 15.57
E6 =ROUNDUP(B5, 0) -13
E7 =ROUNDDOWN(B5, 0) -12
Fungsi pembulatan Bilangan Microsoft Excel lainnya dapat dilihat pada artikel 'Fungsi INT pada Excel' dan juga 'Fungsi Ceiling dan Floor pada Excel'.

FUNGSI CEILING DAN FLOOR PADA EXCEL

Fungsi Pembulatan Terhadap Kelipatan

Fungsi Pembulatan Kelipatan yang dimaksud adalah melakukan pembulatan suatu bilangan ke suatu angka kelipatan terdekat yang ditetapkan pada parameter dari argumen fungsi. Termasuk dalam Fungsi Pembulatan Kelipatan ini adalah
  • Fungsi CEILING digunakan untuk menghasilkan suatu nilai dengan menaikkan ke atas, menjauh dari 0, suatu 'bilangan' ke nilai kelipatan terdekat dari spesifikasi angka kelipatan.
  • Fungsi FLOOR digunakan untuk menghasilkan suatu nilai dengan menurunkan ke bawah suatu bilangan, mendekat ke arah 0, ke nilai kelipatan terdekat dari spesifikasi 'angka_kelipatan'.
=CEILING(bilangan, angka_kelipatan)
=FLOOR(bilangan,angka_kelipatan)
Contoh:
A B C
1
3 12.5
4 18.234
5 100
6 -12.5
Alamat Cell Fungsi Hasil Keterangan
D3 =CEILING(B3, 3) 15 Angka kelipatan 3 disekitar 12.5 adalah 9, 12, 15, 18
D4 =FLOOR(B3, 3) 12 Angka kelipatan 3 disekitar 12.5 adalah 9, 12, 15, 18
D5 =CEILING(B3, 0.3) 12.6 Angka kelipatan 0.3 disekitar 12.5 adalah 12.0, 12.3, 12.6, 12.9
D6 =FLOOR(B3, -0.3) 12 error, karena kelipatan menuju arah negatif
E3 =CEILING(B4, 0.5) 18.5 Angka kelipatan 0.5 disekitar 18.234 adalah 17.5, 18.0, 18.5, 19,0
E4 =FLOOR(B4, 0.4) 18.4 Angka kelipatan 0.4 disekitar 18.234 adalah 18.0, 18.4, 18.8, 19,2
E5 =CEILING(B6,-1) 13 Angka kelipatan -1 disekitar 12.5 adalah -11, -12, -13, -14
E6 =FLOOR(B6, -2) 12 Angka kelipatan -2 disekitar -8 adalah -10, -12, -14, -16
E7 =CEILING(B6, 5) 12 error, karena kelipatan menuju arah positif
Implementasi Fungsi CEILING:
Tabel hasil survey tinggi tanaman pada gambar dibawah ini akan dilengkapi dengan Klasifikasi tinggi tanaman kemudian menghitung jumlah tanaman yang tingginya masuk ke dalam suatu kelas tinggi tertentu. Selang kelas adalah 2 meter dan batas kelas terbawah adalah 0 m. Sehingga kita akan menjumpai kelas 0-2, 2-4, ...,20-22, 22-24, dan seterusnya. Termasuk pada Kelas 22-24, misalnya, adalah tanaman dengan tinggi 22 meter hingga lebih kecil 24 meter. Jadi tanaman yang tingginya 24 meter akan masuk ke kelas 24-26, bukan kelas 24-26. Fungsi FLOOR akan digunakan untuk menetapkan batas bawah dan batas atas setiap kelas. Sedangkan untuk menghitung jumlah tanaman yang tingginya masuk ke dalam suatu kelas tertentu digunakan Fungsi COUNTIF.
Catatan: tanaman dengan tinggi 26 meter masuk kedalam kelas '26-28', bukan pada kelas '24-26'. Tetapi jika kita menginginkan kelas 24-26 mempunyai arti mulai dari tinggi lebih besar 24 meter hingga sama dengan 26 meter maka Fungsi CEILING dapat digunakan menggantikan Fungsi FLOOR, sperti berikut ini.
  • Pada cell D5, masukkan formula berikut ini.
    =CEILING(C5,2)-2
  • Pada cell E5, masukkan formula berikut ini.
    =CEILING(C5,2)
  • Pada cell F5 dan G5, masukkan formula seperti sebelumnya.
    F5: =D5&"-"&E5
    G6: =COUNTIF($F$5:$F$18,F5)
  • Kemudian copykan keempat formula pada range E5:G5 cell-cell pada baris berikutnya, yaitu ke range C6:G18
Implementasi Fungsi CEILING:
Disini Fungsi CEILING kita akan gunakan untuk menghitung jumlah hari dari tahun 1990 hingga tahun 2003 dimana terdapat beberapa tahun yang masuk ke dalam tahun kabisat, yaitu tahun yang habis dibagi 4; tahun yang memiliki tanggal 29 Februari sehingga jumlah hari dalam setahun adalah 366 bukan 365. Kata kuncinya adalah 'habis dibagi 4.
Catatan: Fungsi FLOOR juga dapat digunakan menggantikan Fungsi CEILING. Kedua fungsi ini untuk menetapkan tahun kabisat atau bukan. Sedangkan Fungsi IF diikut sertakan untuk melakukan pemilahan tahun kabisat dan menetapkan jumlah 366 hari jika ya atau 365 hari jika tidak. Fungsi SUM untuk menghitung total hari.
Prinsip tentang Klasifikasi dan 'habis dibagi' juga telah diungkapkan pada artikel 'Fungsi INT pada Excel'.